KUDUS, suaramuria.com – Sebanyak 35 gereja di Kabupaten Kudus menjadi fokus pengamanan perayaan paskah. Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan, pengamanan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat Kristiani.
“Jumlah personel pengamanan di masing-masing gereja bervariasi. Nantinya menyesuaikan jumlah jemaatnya di masing-masing gereja,” kata Kapolres melalui Kabag Ops Polres Kudus Kompol Catur Kusuma Adhi.
Disebutkan, jumlah personel yang bertugas pada gereja besar dengan jumlah jemaat yang banyak bisa sampai satu regu dengan jumlah personel antara 10-15 orang. Sebagian ada yang bertugas di dalam ruang peribadatan, di luar tempat peribadatan serta ada yang tugas di jalan.
Sementara gereja berukuran kecil jumlah personel pengamanannya antara 3-5 orang.
BACA JUGA : DPRD Minta Aparat Turun Amankan Ibadah Hingga Tingkat Desa
Jumlah gereja di Kabupaten Kudus tercatat ada 40 gereja. Dari jumlah itu, sebanyak 35 gereja menggelar perayaan Paskah secara tatap muka sebanyak 35 gereja. Sebanyak tiga gereja menggelar perayaan secara daring (dalam jaringan), sementaran dua gereja lainnya tidak digunakan untuk perayaan.
Polres Kudus sebelumnya juga telah melakukan sterilisasi terhadap sejumlah gereja guna mengantisipasi kemungkinan adanya aksi teror menjelang perayaan Hari Raya Paskah.
Brimob Pati
Sterilisasi tersebut melibatkan Tim anjing pelacak (K-9) dan Sabhara dengan alat detektornya. Polres Kudus juga melibatkan Satuan Brimob Pati untuk melakukan sterilisasi Gereja Santa Yohanes Evagelista di Jalan Sunan Muria Kudus.
Mereka menyisir setiap sudut bangunan gereja, seperti bagian halaman, di dalam ruang ibadah dan altar. Setelah memastikan lokasi gereja tersebut aman, tim sterilisasi menuju Gereja Isa Almasih Kudus, Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) rayon 1 Jalan Wahid Hasyim Panjunan, GKMI Tanjungkarang dan GKMI rayon 2 Jalan Diponegoro.
Ada tidaknya kejadian gangguan keamaman, pengamanan tempat ibadah menjelang perayaan menjadi prioritas. Apabila ada kekurangan personel, kata dia, Anggota Kodim 0722/Kudus dan Brimob akan turun membantu.
Polisi juga meminta umat Kristiani untuk tidak perlu khawatir dengan persoalan keamanan. Namun, lanjut dia, Jemaat harus tetap waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Peningkatakan pengamanan tersebut, menyusul terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi, sehingga masing-masing kepolisian meningkatkan keamanan wilayahnya agar kasus serupa tidak terulang. (srm)