KUDUS, suaramuria.com – Pemakaman umum di Kabupaten Kudus menjadi target pelaksanaan awal program Gasik yang digagas Bupati Kudus HM Hartopo. Orang nomor satu di Kabupaten Kudus itu memimpin kerja bhakti bersih-bersih di tiga pemakaman umum.
Hartopo mengatakan, tradisi ziarah makam sudah menjadi bagian dari kehidupan bagi masyarakat muslim Indonesia. Tak hanya makam para wali dan orang saleh, makam sanak keluarha juga banyak diziarahi, terutama saat Syawal nanti.
Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Kudus memulai kegiatan pembersihan makam untuk menghadirkan rasa nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi ziarah tersebut.
BACA JUGA : Turunkan Angka Stunting, Hartopo Sebut Perlu Komitmen Bersama
Pemerintah Kabupaten Kudus melaksanakan kegiatan pembersihan di tiga lokasi makam yaitu di Makam Ploso, Kecamatan Jati, Makam Sedo Mulyo Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, dan Pemakaman Umum Desa Bakalankrapyak.
“Untuk tahap awal akan dilaksanakan di dua lokasi Makam yaitu Makam Ploso dan Makam Kaliputu. Makam jangan sampai menjadi momok menakutkan. Harapan kami makam bisa menjadi taman, yang bisa disinggahi orang. Lebih-lebih menjadi destinasi wisata (religi). Orang yang ingin berteduh, juga bisa mampir,” katanya.
Kegiatan bersih-bersih makam itu tidak hanya diikuti oleh para personel dari Dinas PKPLH saja, namun juga diikuti oleh kecamatan, perangkat desa dan warga masyarakat setempat.
Kegiatan pembersihan makam tersebut direncanakan akan berlangsung selama 4-6 hari. Hal ini dilaksanakan tepat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada tanggal 13-14 Mei 2021.
Selain menimbulkan rasa nyaman bagi para peziarah, kondisi makam yang bersih akan membuat makam menjadi tempat publik yang terbuka dan nyaman dipandang, serta menghilangkan kesan angker yang selama ini menyelimuti area pemakaman.
Serap Aspirasi
Lebih jauh, kegiatan pembersihan makam ini juga merupakan langkah awal Pemerintah Kabupaten Kudus menata kawasan perkotaan untuk mendukung akses jalur destinasi wisata dalam rangkaian program Kudus Gasik.
Pada kesempatan itu, Hartopo juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Di Pemakaman Kaliputu, warga mengusulkan agar akses jembatan menuju ke pemakaman dilebarkan.
“Harapannya agar ambulans bisa langsung masuk ke pemakaman. Nanti akan kami kawal agar menjadi skala prioritas untuk realisasinya,” katanya.
Program tersebut merupakan gerakan untuk menata facade city (wajah kota – Red). “Segera akan kami mulai untuk penataan trotoar jalan mulai perempatan Panjang ke utara. Nanti saluran irigasi Pemkab yang membangun, sementara untuk taman dan trotoar akan kami libatkan para stakeholder,” katanya. (srm)