KUDUS,suaramuria.com – Kiprah Arina Septi Aprilia, siswi MAN 1 Kudus, yang lolos mengikuti Parlemen Remaha (Parja) yang digelar oleh DPR RI direspons positif pimpinan DPRD Kudus. Ketua DPRD Kudus Masan mengatakan, kegiatan ini penting agar para remaja tidak apatis dengan dunia politik.
Masan mengatakan, keberhasilan Arina itu menjadi bagian pendidikan politik sejak dini. Dunia politik perlu dipahami secara utuh. Jangan sampai generasi muda hanya melihat stigma negatif dunia politik saja.
“Kebijakan politik menentukan arah pembangunan ke depan. Dengan pemahaman yang utuh, jalur politik melalui partai politik manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat akan dirasakan,” katanya saat menerima Arina di ruang paripurna DPRD Kudus, Rabu (11/11).
BACA JUGA : DPRD Kudus Teken Kesepakatan KUA-PPAS APBD 2021
Di sisi lain sistem demokrasi sekarang ini, memberikan peluang penuh kepada setiap elemen masyarakat menjadi seorang pemimpin.
“Apapun partai politiknya, ketika sudah menjadi anggota dewan maupun bupati yang terpenting adalah memikirkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Masan mengapresiasi Arina Septi Aprilia yang memiliki ketertarikan pada dunia politik dengan mengikuti ajang Parlemen Remaja (Parja), yang diselenggarakan oleh DPR RI itu. Ketertarikan remaja pada dunia politik terhitung jarang.
Masan pun mengajak Arina melihat setiap sudut ruang kerja wakil rakyat di DPRD Kudus. Arina juga diberi kesempatan duduk di kursi ketua DPRD Kudus yang ada di ruang rapat paripurna. “Semoga nanti bisa menjadi pemimpin masa depan baik di daerah maupun nasional,” kata Masan.
Secara Daring
Masuk ke gedung DPRD Kudus dan bertemu pimpinan DPRD Kudus menjadi pengalaman tak terlupakan Arina. Apalagi kegiatan Parlemen Remaja yang diikutinya pada 2-6 November lalu, digelar secara daring .
“Saya tertarik ikut parlemen remaja karena ada rasa ingin tahu terhadap dunia politik, terutama parlemen,” katanya.
Lolos Parja bukan hal yang mudah. Total ada sebanyak 6.257 siswa yang mendaftar. dari jumlah itu, yang lolos sebanyak 134 siswa SMA. Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
Melalui Parja, Arina belajar membuat undang-undang, hingga mengikuti simulasi sidang paripurna. Ia yang tergabung dalam Fraksi Majapahit diberikan kesempatan menyoroti UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantianaan Kesehatan.
“Pada kesempatan itu saya menyampaikan argumen tentang penanganan hak bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Kepala MAN 1 Kudus Suhamto bangga atas pencapaian siswinya itu. Pihaknya terus mendorong siswanya untuk terus memaksimalkan potensi dalam berkomunikasi dan beragumentasi.
Ajang ini juga diharapkan dapat memperluas wawasan dan meningkatkan cara berpikir kritis dalam menyampaikan aspirasi.
“Ini pertama kali ada siswi sekolah kami yang lolos dan mengikuti seleksi Parlemen Remaja. Alhamdulillah berkat kesungguhan, kerja keras, dukungan dan doa dari semua pihak, siswi kami bisa lolos mewakili Dapil Jawa Tengah II dan bisa membawa nama MAN 1 Kudus hingga Senayan,” katanya.
Atas prestasi anak didiknya itu, Suhamto berencana membentuk ekstra kulikuler parlemen, untuk menunjang kompetensi siswa. “Narasumbernya nanti bisa praktisi atau dari DPRD Kudus. Ekstrakurikuler ini sekaligus menjadi wadah untuk pendidikan politik siswa kami,” ujarnya. (srm)