23.9 C
Kudus
Minggu, 26 Januari 2025
BerandaPatiKeren! Pati Resmi Punya Museum Batik Bakaran, Ini Keunikannya

Keren! Pati Resmi Punya Museum Batik Bakaran, Ini Keunikannya

- Advertisement -spot_img

PATI,suaramuria.comKabupaten Pati memiliki museum baru. Museum Batik Bakaran resmi dibuka untuk masyarakat umum di Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

Pembangunan museum batik bakaran itu menjadi bagian upaya edukasi ke masyarakat akan Batik Bakaran yang kini menjadi ikon Kabupaten Pati.

Peresmian museum batik bakaran ditandai serasehan dan dialog budaya. Hadir pada kegiatan itu Mbah bukari salah satu perajin batik bakaran senior dan AM Nugroho, budayawan dan ketua Forum For Economic Development.

BACA JUGA : Hari Batik di Desa Bakaran Wetan : Ratusan Warga Membatik Bareng, Pemdes Gagas Museum

Wahyu Supriyo, kepala Desa Bakaran Wetan mengatakan, pembuatan museum dinilai penting bagi sarana edukasi terkait batik bakaran. Terlebih saat ini batik bakaran juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

“Sejumlah koleksi telah kami siapkan. Mulai dari peralatan membatik dari masa ke masa hingga motif khas dari zaman dulu awal ada batik di Bakaran Wetan, sejarah perkembangan batik, hingga Sembilan proses dalam membatik juga akan ditampilkan disana,”terangnya.

Selain itu nilai dan filosofis kegunaan sejumlah motif juga akan dihadirkan dalam koleksinya. Terlebih zaman dulu batik tak sekadar untuk baju, tapi setiap motif memiliki filosofi dan kegunaan masing-masing.

Koleksi-koleksi itu rencananya akan dipajang dengan beragam bentuk. Mulai dari seni instalasi, foto serta disiapkan diorama. Proses Sembilan tahap pembatikan pun akan ditampilkan lewat 9 proses kain serta foto.

Paket Wisata Desa

Museum itupun nantinya akan dibuka untuk umum dan telah menjadi satu kesatuan paket desa wisata. Sehingga akan cocok bagi masyarakat pecinta batik serta para pelajar.

“Untuk masuk paket wisata sebenarnya tak hanya batik saja tapi juga ada kesenian dan lainnya. Tapi kalau khusus museum dan mau belajar seperti untuk anak sekolah, perorangnya  hanya Rp 25 ribu. Itu sudah mendapatkan kain ukuran 40×40 sentimeter dan sudah digambar. Nantinya anaknya bisa belajar nyanting dan nyolet,” katanya.

BACA JUGA  Lewat Pelatihan Kejuruan, Keluarga Buruh Rokok Ingin Usaha Mandiri

Keberadaan batik bakaran sendiri dikatakannya menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Desa Bakaran Wetan. Saat ini telah ada ratusan motif batik yang telah lahir dari Desa Bakaran Wetan.

“Sebenarnya telah ada 22 motif yang diajukan untuk dipatenkan namun yang diterima baru 9 motif. Motif batik minatani dari Mbah Bukori yang kini jadi seragam ASN juga sudah dipatenkan,” terangnya. (srm)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Stay Connected

443FansSuka
397PengikutMengikuti
37PengikutMengikuti
7,164PelangganBerlangganan

Berita Terkait

- Advertisement -spot_img

Berita Terkini

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini