28.7 C
Kudus
Minggu, 26 Januari 2025
BerandaKudusKIPP Masuk Babak 6 Besar, Inovasi Bidang Kesehatan Mendominasi

KIPP Masuk Babak 6 Besar, Inovasi Bidang Kesehatan Mendominasi

- Advertisement -spot_img

KUDUS,suaramuria.comKompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar Pemkab Kudus sudah memasuki babak enam besar. Inovasi di bidang kesehatan mendominasi babak enam besar.

Peserta yang lolos babak enam besar mengikuti seleksi presentasi dan wawancara, Kamis (24/11).

Enam inovasi pelayanan publik di lingkungan Pemkab Kudus masuk dalam Top 6 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar Bagian Organisasi Kepegawaian Pemkab Kudus.

BACA JUGA : Semua OPD Dituntut Budayakan Inovasi Pelayanan

Keenam inovator mengikuti tahap wawancara di ruang Command Center Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (24/11).

Asisten Administrasi Sekda Kudus Masut mengatakan, keenam inovator ini merupakan hasil seleksi dari total 32 peserta yang mengirimkan proposal inovasi pelayanan publik.

“Dari 32 peserta yang mendaftar, sebanyak 25 proposal inovasi lolos di seleksi administrasi. Dari jumlah itu kemudian tim juri melakukan seleksi lagi hingga menjadi Top 6 inovasi yang hari ini mengikuti seleksi wawancara,” kata Masut.

Keenam inovasi yang lolos tahap wawancara yaitu Si Parijoto Wungu (SIstem PemeRiksaan Ibu hamil Jemput dan Online ke laboraTOrium) yang dikembangkan UPTD Puskesmas Kaliwungu, Sistem Informasi Pengadaan Kabupaten Kudus (SIMPANG KUDUS) yang dikembangkan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Kudus, dan Terpal Kompas TB (Terapi Pengobatan Alternatif Komplementer Pasien TB) yang dikembangkan RSUD dr Loekmonohadi Kudus.

Tiga inovasi lainnya yakni Kaderku Laskar Sakina (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak) serta Cegah Stunting Gerakan terpadu yang dikembangkan UPTD Puskesmas Wergu Wetan,  Teman Bintangku yang dikembangkan Dinas Kesehatan, dan Pengelolaan penyakit hipertensi (GARDU LOLITA) yang dikembangkan UPTD Puskesmas Mejobo.

Butuh Penyempurnaan

Keenam inovator memaparkan ide dan pelaksanaan inovasi di depan tiga juri yakni Dosen Program Studi Administrasi Publik Universitas Diponegoro (Undip) R Slamet Santoso, Dosen Program Studi Manajemen Universitas Muria Kudus Mamik Indaryani, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kudus Saiful Annas.

BACA JUGA  Aktifkan Lagi Jamkesda, Ini Syarat Warga Miskin di Kudus Bisa Berobat Gratis

Masut menuturkan, inovasi terbaik akan mewakili Kabupaten Kudus mengikuti kompetisi serupa di tingkat provinsi maupun nasional.

Dosen Program Studi Administrasi Publik Universitas Diponegoro (Undip) R Slamet Santoso menuturkan, banyaknya inovasi di bidang kesehatan menunjukkan tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus adaptif menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda, dua tahun terakhir.

Hanya saja inovasi tersebut masih butuh banyak penyempurnaan. Slamet menyebutkan, pengembangan aplikasi dan kolaborasi perlu pengembangan lebih lanjut sehingga inovasi tersebut bisa diterapkan juga di instansi lainnya. (srm)

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Stay Connected

443FansSuka
397PengikutMengikuti
37PengikutMengikuti
7,164PelangganBerlangganan

Berita Terkait

- Advertisement -spot_img

Berita Terkini

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini