PATI, suaramuria.com – Komite Kesehatan perlu dioptimalkan dalam penanganan HIV-AIDS. Bupati Pati Haryanto memberi perhatian serius terhadap kasus HIV-AIDS di wilayahnya.
Dia meminta layanan kesehatan Puskesmas yang berbasis kecamatan dapat berperan lebih dalam menangani masalah HIV-AIDS bersama Komite Kesehatan di wilayahnya masing-masing.
“Komite Kesehatan di kecamatan harus berjalan efektif. Apalagi kepala Puskesmas memiliki kewenangan BLU sehingga dapat mengatur sendiri,” ujarnya saat rapat koordinasi bidang kesehatan di di ruang rapat Pragola Setda Pati.
BACA JUGA : DPRD Pati Minta Layanan RSUD Diperbaiki
Pati menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah dengan temuan kasus HIV-AIDS yang relatif tinggi. Secara komulatif dari 1996 hingga Oktober 2019 ditemukan 1.554 kasus.
Bupati menyebut, HIV-AIDS merupakan satu dari empat persoalan yang menjadi fokus pemerintah pusat untuk dituntaskan. Adapun tiga lainnya yakni kemiskinan, stunting, serta angka kematian ibu dan bayi.
“Makanya kami juga fokus untuk menurunkan angka kemiskinan, stunting, angka kematian ibu dan bayi, serta HIV-AIDS,” katanya.
Lebih lanjut dia menyatakan, pihaknya memasukkan empat program itu sebagai skala prioritas untuk diselesaikan di Pati. Itu untuk menyukseskan program nasional dalam menuntaskan persoalan kesehatan dan sosial.
Haryanto mengimbau seluruh desa di daerahnya tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur. Desa diminta lebih memberikan porsi pada program pemberdayaan untuk memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sementara, untuk angka kematian ibu, bupati menyebut telah berkurang. Itu tidak terlepas dari upaya intensif.
“Penekanan angka kematian ibu telah berjalan baik. Jumlahnya terus menurun dari 2016 terdapat 23 kasus, 2017 (19 kasus), 2018 (15 kasus), hingga 2019 (8 kasus),” jelasnya. (SRM)