KUDUS, suaramuria.com – Menjelang tutup buku atau akhir tahun, penyerapan anggaran Pemkab Kudus masih di bawah 75 persen. Serapan anggaran di sejumlah Organisasi Perangat Daerah (OPD) masih di kisaran 60 persen.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus Eko Djumartono membenarkan masih rendahnya realisasi penyerapan anggaran.
“Setiap akhir tahun seperti ini biasanya kami menerima ratusan SPM (surat perintah mencairkan – Red) anggaran. Namun saat ini hanya puluhan saja yang masuk,” katanya.
BACA JUGA : Sejumlah Desa di Kudus Kebingungan Habiskan Dana Desa
Hingga akhir pekan lalu misalnya, BPPKAD hanya memroses pencaran sebanyak 28 SPM yang masuk. Nilainya sekitar Rp 10,383 miliar. Total anggaran belanja langsung di 74 OPD di lingkungan Pemkab Kudus mencapai Rp 977,037 miliar.
Realisasi pencairan baru sekitar Rp 698,556 miliar, hingga 27 Desember. Dengan tambahan 28 SPM yang masuk ini secara keseluruhan perkiraan penyerapan anggaran baru sekitar 72,01 persen.
OPD Besar Lemot
Data BPPKAD menyebutkan, sejumlah OPD dengan anggaran cukup besar yang “lemot” menyerap anggaran terlihat seperti di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Kesehatan.
Disdikpora yang mendapat jatah anggaran belanja langsung sebesar Rp 119,621 miliar, baru terserap sebesar Rp 78,650 miliar (65,75 persen).
Dinas Kesehatan lebih memprihatinkan lagi. Dari total anggaran belanja langsung sebesar Rp 136,362 miliar, baru terserap Rp 59,807 miliar (43,86 persen).
Eko mengatakan, BPPKAD sudah melayangkan surat ke semua OPD agar seluruh SPM diajukan paling lambat 23 Desember. Dengan begitu, BPPKAD memiliki waktu untuk mengecek dan melakukan verifikasi kembali dokumen yang masuk.
“Masih ada waktu dua hari kerja hingga akhir tahun. Kami tetap menunggu dan melayani jika ada pengajukan dokumen SPM dari masing-masing OPD,” katanya.
Meski masih ada dua hari terakhir di tahun 2019, Eko memperkirakan realisasi anggaran tahun ini tak akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. Serapan anggaran tahun lalu (2018) tercapai 91,7 persen.
“Untuk mengejar hingga 90 persen serapan anggaran tahun ini sepertinya sulit,” katanya. (SRM)