PATI, suaramuria.com – Anggota DPR RI Marwan Jafar meminta pemerintah serius menangani megaskandal yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dia optimistis Menteri BUMN Erick Thohir mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
“Pak Erick mempunyai pengalaman di bidang usaha. Saya termasuk orang uang optimistis dia mau dan mampu menyelesaikan persoalan Jiwasraya dengan berbagai upaya dan cara, salah satunya melalui restructuring utang,” ujarnya di sela reses yang berlangsung di DPC PKB Pati, Minggu (29/12/2019).
BACA JUGA : Ansor Pati Rintis Bisnis Angkringan di Semua Kecamatan
Menurutnya, persoalan di tubuh perusahaan BUMN itu telah lama. Hingga kini, persoalannya belum terselesaikan sehingga perlu didorong dan didukung dalam mencari alternatif penyelesaian.
Bagi Marwan, lembaga wakil rakyat meminta pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk membedah persoalan di Jiwasraya satu per satu. Dia menyebut, terdapat puluhan masalah yang membelit asuransi pelat merah itu.
Semua pihak, kata dia, tidak perlu takut dengan adanya Pansus. Justru DPR membantu mengurai persoalan dengan terlebih dahulu membedahnya secara menyeluruh.
“Membedah Jiwasraya mulai soal risk management (manajemen risiko), salah investasi atau tidak, hingga ada atau tidaknya window dressing. Window dressing itu mempercantik laporan keuangan untuk menyenangkan pemegang saham,” jelas anggota Komisi VI DPR RI ini.
Mengenai rencana pemerintah mengambil langkah penggabungan berbagai perusahaan di bawah satu perusahaan induk (holdingisasi) BUMN asuransi, menurut anggota Fraksi PKB itu, perlu didukung. Hanya, dia mengingatkan sebelum melangkah ke arah tersebut perlu menyelesaikan persoalan di Jiwasraya terlebih dahulu.
“Ini kan termasuk megaskandal setelah Bank Century. Kalau Century nilai kerugian negara sekitar Rp 7,2 triliun, nah Jiwasraya jauh lebih besar, Rp 13,7 triliun. Ini harus perhatikan serius dan diselesaikan segera, terutama yang menyangkut nasabah,” tandasnya.
42 BUMN Terbelit Hutang
Selain Jiwasraya, wakil rakyat asal Pati, Jawa Tengah ini menyebut banyak BUMN lain yang juga perlu mendapat perhatian serius. Dia mengungkapkan, terdapat 42 BUMN yang terbelit utang besar.
“Pak Erick mempunyai komitmen besar untuk menyelesaikan itu. Semua pihak harus mendukung dan turut membantu agar penyelesaian serta penyehatan BUMN bermasalah secara bertahap dapat terwujud,” lanjutnya. (SRM)