JAKARTA, bermasa.com – Petani garam dari Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Rembang kembali unjuk gigi di ajang internasional setelah sukses meraih penghargaan dari MURI. Dalam pameran “Arthefact 3.0” yang digelar oleh Museum Bahari Jakarta, mereka memamerkan lukisan garam bertajuk “Kolam Susu, Memory of the Future.” Karya ini menggambarkan kehidupan dan harapan nelayan Dasun melalui simbol-simbol ikan, udang, dan rajungan, yang dirangkai dalam formasi infinity, mencerminkan kelestarian dan harapan akan masa depan.
Museum Bahari memilih karya petani Dasun ini karena kedekatannya dengan tema bahari dan keunikan penggunaan garam sebagai medium artistik. Mis’ari, Kepala Museum Bahari, mengungkapkan harapannya agar karya tersebut dapat menginspirasi banyak orang, mengingat lukisan ini bukan sekadar produksi komoditas, tetapi juga bagian dari warisan kebudayaan dan pengetahuan tradisional yang berharga.
Eksan Ali Setyonugroho, Sekretaris Desa Dasun, yang turut mendampingi para petani, menekankan pentingnya alam yang lestari untuk mendukung budidaya bandeng dan produksi garam berkualitas. Dalam pameran ini, selain lukisan garam, berbagai instalasi seni yang menuturkan sejarah maritim juga dipamerkan, dengan tema “Berbagi Warisan Budaya, Berbagi Kenangan.”
Pameran Arthefact 3.0 akan berlangsung hingga 20 Oktober 2024 dan diikuti oleh peserta dari Indonesia serta berbagai negara seperti Korea Selatan, Singapura, Spanyol, Portugal, Argentina, dan Chili.