KUDUS, suaramuria.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus, mulai kesulitan mendapatkan pendonor darah karena aktivitas masyarakat di luar rumah mulai terbatas. Padahal permintaan dari sejumlah rumah sakit cenderung meningkat.
Humas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Kudus Praptiningsih mengatakan, PMI memiliki jadwal donor di perusahaan rokok terbesar di Kudus. “Kami juga ada jdwal di pabrik kertas pada 23 April 2020, sekaligus jadwal terakhir sebelum memasuki bulan puasa,” katanya, Minggu (19/4).
Setelah itu tidak ada lagi jadwal perusahaan yang mengelar donor darah. Apalagi telah memasuki bulan puasa memang tidak ada jadwal donor darah pada siang hari.
Sementara jemaat gereja, kata dia, sudah tidak lagi menggelar aktivitas ibadah di gereja. Selama pandemi Corona saat ini gereja menggelar kegiatan ibadah secara daring (via online).
BACA JUGA : Pemkab Kudus Pangkas 50 Persen Belanja Daerah
PMI Kudus telah berkoordinasi dengan pihak jemaat gereja. Namun oleh pengurus tidak diperkenankan menggelar aktivitas donor darah karena aktivitas di gereja saja diganti secara daring.
Jika selama puasa sering kali mendapatkan pendonor saat membuka layanan donor di Alun-alun Kudus, maka pada bulan puasa nanti belum bisa memastikan karena sudah ada pemberlakuan pembatasan jam malam.
“Saat itu, kami membuka pelayanan donor mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Karena ada pemberlakuan pembatasan jam malam, maka kami akan mencoba mengajukan izin mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB,” katanya.
Jika upaya mendapatkan pendonor selama puasa minim, maka stok darahnya tentu tidak tersedia dalam jumlah aman.
Stok Darah
Saat ini saja, banyak permintaan darah trombosit, sehingga setiap hari harus membuat darah trombosit dari darah segar, bukan darah simpanan.
Untuk stok darah yang tersedia, totalnya 470 kantong, dengan stok darah jenis A sebanyak 94 kantong dan AB sebanyak 26 kantong. Sisanya darah jenis B sebanyak 211 kantong, dan O sebanyak 139 kantong.
Darah sebanyak itu, diperkirakan habis dalam jangka waktu tiga hari, mengingat hampir semua rumah sakit di Kabupaten Kudus memiliki bank darah.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang memungkinkan untuk menggelar kegiatan donor darah, terutama nanti selama bulan Puasa,” katanya. (SRM)