JEPARA, suaramuria.com – Ratusan jabatan kepala SD di Jepara lowong. Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga (Disdikpora) Kabupaten Jepara menyebutkan, total ada sebanyak 158 SD yang belum memiliki kepala sekolah.
Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono mengatakan, total ada sebanyak 572 SD yang ada di Kabupaten Jepara. “Dari jumlah itu ada sebanyak 158 sekolah dasar yang belum memiliki kepala sekolah,” katanya didampingi Sekretaris Dinas Ali Hidayat.
Disebutkan, untuk sementara sejumlah kepala sekolah merangkap jabatan tugas kepala sekolah terdekat. Saat ini baru tersedia sebanyak 47 guru yang telah mengikuti Diklat.
BACA JUGA : Yayasan Baitul Maal PLN Bantu Aliri Listrik Madrasah di Jepara
Persoalan kekurangan kepala sekolah, lanjut dia, merupakan buntut dari kekurangan guru Aparatur Sipil Negara (ASN). Data per Juli 2020, jumlah guru dan kepala sekolah SD Negeri di Kabupaten Jepara 2.976 orang.
Jumlah tersebut, lanjut dia, akan terus berkurang menyusul banyaknya guru yang pensiun atau meninggal dunia. Dia berharap, sebanyak 47 guru SD yang telah memenuhi persyaratan karena sudah mengikuti Diklat, bisa segera dilantik.
“Kami juga terus mendorong, agar guru mau mengikuti Diklat, sehingga dapat mengatasi kekurangan tersebut. Juga berharap ada pengangkatan baru ASN guru SD. Untuk sekarang ini, kekurangan guru SD Negeri diisi 1.860 GTT yang ber SPK (Surat Perjajian Kerja-red),” katanya.
Upaya Mengatasi
Dia menambahkan, salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan kepala SD di Jepara juga melalui penggabungan (regrouping) sejumlah SD yang muridnya sedikit dan lokasinya berdekatan.
Sesuai aturan dari pusat, tiap SD maksimal membuka 4 rombongan belajar (rombel) tiap kelasnya. Sehingga, maksimal ada 24 rombel. “Penggabungan bisa dilaksanakan dua atau lebih sekolah, dengan ketentuan rombelnya tidak lebih dari empat,” kata Agus.
Pada tahun pelajaran 2020/2021 ini, dari 572 SD, sudah diusulkan 29 yang akan digabung. Sedang satu SD Negeri 3 Klepu, Kecamatan Keling, ditutup karena sudah tidak memiliki murid. “Jika tahun lalu jumlah SD 573, mulai tahun ini berkurang satu tinggal 572,” katanya. (SRM)