KUDUS,suaramuria.com – Rencana relokasi pedagang Taman Menara Kudus menuai protes para pedagang. Tak hanya pedagang di Taman Menara yang enggan pindah, pedagang yang sudah ada di Terminal wisata Bakalan Krapyak juga keberatan dengan pemindahan itu.
Ketua Paguyuban Pedagang Terminal Wisata Bakalan Krapyak Sukandar mengatakan, jumlah pedagang di terminal wisata sudah banyak.
Saat ini, jumlah pedagang di tempat itu mencapai 120 orang. Sebanyak 100 orang pedagang berjualan di sisi selatan area parkir bus, sementaar 20 orang sisanya berjualan di sisi utara terminal wisata.
BACA JUGA : Fraksi ANHD Kritisi Proyek Panggung Budaya di Taman Menara Tak Efektif
“Saat ini saja pendapatan pedagang di sini belum stabil. Masih cenderung sepi. Jika harus ditambah pedagang dari Taman Menara bagaimana nanti. Jumlah pedagang disini saja sudah sangat banyak,” katanya, Rabu (9/11).
Pemkab Kudus berencana memindahkan sebanyak 44 pedagang Taman Menara Kudus. Pemindahan itu imbas dari rencaan revitalisasi Taman Menara Kudus.
Sebelumnya, sorotan atas proyek revitalisasi juga datang dari sebagian anggota DPRD Kudus. Fraksi Amanat Nasional Hanura Demokrat bahkan secara resmi meminta proyek itu dikaji ulang.
Pembangunan panggung budaya di Taman Menara dinilai tak efektif dan justru memicu persoalan baru.
Menanggapi itu, Bupati Kudus Hartopo mengatakan, penataan kawasan Taman Menara tidak hanya memperhatikan city branding saja tetapi pendekatan sisi sejarah.
Penataan kawasan taman Menara sebagai sarana penunjang pariwisata di sekitar kawasan Menara dapat memperkuat karakteristik landmark kota.
Penataraan Taman Menara akan memberi solusi terhadap manajemen transportasi di kawasan tersebut.
“Revitalisasi ini juga menjadi sarana untuk kegiatan pemajuan kebudayaan pada event-event tertentu,” katanya. (srm)