KUDUS, suaramuria.com – Dua unit alat tes cepat molekuler untuk TBC (TCM-TB) urung digunakan untuk uji swab Covid-19. Pemkab Kudus memilih menunggu bantuan alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dari pihak swasta.
Alat tersebut akan digunakan untuk pengujian sampel swab pasien untuk mengetahui ada tidaknya virus corona di dalam tubuhnya. Alat tersebut akan ditempatkan di RSUD dr Loekmonohadi Kudus.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo mengecek RSUD dr. Loekmonohadi Kudus untuk memastikan kesiapan ruangan yang rencananya akan dipakai untuk alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Selasa (5/5) siang.
BACA JUGA : Fraksi ANHD Minta Kudus Tiru Semarang Terapkan PKM
Pihaknya mengatakan, alat tersebut mampu mendeteksi Covid-19 secara akurat.
“Ini ikhtiar kita agar penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus segera teratasi dengan cepat dan akurat. Kami ucapkan terima kasih atas kepedulian dan donasi yang diberikan oleh PT Djarum sehingga alat tersebut nantinya dapat digunakan di RSUD dr. Loekmonohadi,” katanya.
Uji sampel swab yang lama menjadi salah satu kendala penanganan Covid-19. Beberapa waktu lalu hasil positif Covid sejumlah pasien baru diketahui, setelah pasien yang bersangkutan diperbolehkan pulang oleh rumah sakit. Pasien dipulangkan karena kondisinya sudah membaik.
Sebelumnya, DPRD Kudus mengusulkan agar dua unit alat TCM yang ada di RSUD dr Loekmonohadi Kudus dan Puskesmas Kaliwungu digunakan untuk uji swab Covid-19. Namun untuk mengoperasikan alat yang sebelumnya digunakan untuk uji penyakit tuberkulosis (TB) itu, dibutuhkan ruangan yang standar dan penggantian cartridge khusus.
Mempercepat Uji Swab
Direktur RSU dr Loekmonohadi dokter Abdul Azis Achyar menuturkan, pihaknya sudah berupaya mencari cartridge untuk alat TCM agar bisa digunakan untuk uji sampel swab. “Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan cartridge tersebut,” katanya.
Azis mengatakan, bantuan alat RT PCR akan membantu mempercepat uji sampel swab pasien. Jika nanti sudah dioperasikan, pihaknya tak perlu lagi mengirim sampel ke laboratorium di Salatiga atau pun di Jogjakarta.
“Ruangannya masih dalam proses penataan. Untuk alatnya sendiri rencananya akan datang Minggu mendatangm” katanya. (SRM)