KUDUS, suaramuria.com – Anggota Komisi D DPRD Kudus Sayid Yunanta mempertanyakan tindak lanjut rapid test massal di Kudus oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Pasalnya, tidak ada langkah khusus atas temuan warga yang reaktif Covid-19 pada rapid test massal.
Warga yang diketahui reaktif Covid-19 hanya diminta isolasi mandiri di rumah. Hal ini, menurut Sayid, jelas terlalu berisiko dalam kaitannya penanganan Covid-19 di masyarakat.
Sayid yang juga ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kudus mencontohkan, temuan pengunjung mall Ramayana yang reaktif Covid-19 belum ditindaklanjuti secara serius.
BACA JUGA : Rapid Test Acak, Pengunjung Ramayana Kudus Reaktif Covid-19
Seharusnya atas temuan itu, seluruh karyawan di mall Ramayana Kudus diwajibkan menjalani rapid test.
Sayid mengatakan, rapid test untuk seluruh karyawan mall Ramayana diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan kontak dengan pengunjung yang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
“Kita tidak tahu pengunjung itu sudah keliling kemana saja di Ramayana. Bisa saja kontak dengan karyawan di bagian pelayanan atau pun kasir,” kata Sayid, Sabtu (23/5).
Karena itu ketika diketahui ada salah satu pengunjung yang reaktif Covid-19, lanjut Sayid, Dinkes harus melakukan langkah serius untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Terlebih tes yang dilakukan di tiga mall, Jumat lalu, bersifat acak.
“Tempat pelayanan publik sangat rawan menjadi tempat penularan Covid-19. Termasuk mall yang ramai sepekan terakhir,” katanya.
Dukung Rapid Test Massal
Sayid mendukung penuh digelarnya rapid test massal di Kudus. Namun, kegiatan yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) itu perlu diikuti dengan kebijakan strategis lainnya. Ia belum melihat langkah serius penanganan mereka yang diketahui reaktif pada rapid test tersebut.
Ia mencontohkan, mereka yang diketahui hasilnya reaktif hanya disarankan untuk isolasi mandiri. “Dinkes harus serius. Mereka yang kedapatan reaktif rapid test harus menjalani tes berikutnya yakni uji swab untuk memastikan ada tidaknya virus Corona. Tim Dinkes harus bergerak cepat,” katanya.
Seperti diberitakan, seorang pengunjung Ramayana Kudus diketahui reaktif Covid-19 saat tim medis Dinkes Kudus menggelar rapid test acak. Selain di Ramayana, Dinkes juga menggelar rapid test di Hypermart dan ADA Swalayan Kudus. Namun, di dua tempat yang disebut terakhir tersebut tidak ada temuan reaktif Covid-19.
Sebelumnya, Dinkes juga menemukan enam kasus reaktif Covid-19 saat rapid test acak di Pasar Kliwon. Saat menggelar rapid test acak di Masjid Menara Kudus, seorang pengunjung asal Demak juga diketahui reaktif Covid-19.
“Tidak hanya mall saja, sebaiknya semua nakes yang menangani ODP, PDP, maupun positif Covid-19 mulau dari penjemputan sampai perawatan, juga perlu menjalani test secara rutin,” katanya. (SRM)