PATI, suaramuria.com -Sembilan wartawan peliput Mbah Roso (anggota DPR RI asal Pati Imam Suroso) menjalani pemeriksaan Covid-19 menggunakan rapid test, Senin (30/3).
Hasil pemeriksaan kesembilan wartawan yang dilakukan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pati itu menunjukkan hasil negatif Covid-19.
“Sembilan wartawan peliput Mbah Roso selesai diperiksa melalui rapid test Covid-19 dan semuanya negatif,” ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pati Suharyono setelah mendapat laporan dari petugas pemeriksa.
BACA JUGA: Penanganan Korona Dapat Dianggarkan APBD
Kendati demikian, dia meminta sembilan wartawan tetap melanjutkan isolasi mandiri. Menurutnya, ketentuan itu telah menjadi prosedur bagi siapa pun yang rentan terpapar Covid-19.
“Tetap harus isolasi mandiri selama 14 hari karena sempat kontak dengan almarhum (Imam Suroso). Masa inkubasi virus adalah 14 hari sejak kontak,” katanya.
Pernyataan senada disampaikan Bupati Haryanto. Begitu mengetahui hasil negatif Covid-19 sembilan wartawan melalui rapid test, dia meminta sembilan wartawan untuk tetap disiplin mengikuti protokol isolasi sendiri dalam penanganan Covid-19.
“Kami yakin teman-teman wartawan sudah paham tentang itu. Tetapi perlu saya ingatkan dan tekankan lagi untuk tetap melakukan isolasi mandiri,” tandasnya.
Pembagian Masker
Sembilan wartawan tersebut mengikuti kegiatan pembagian masker dan hand sanitizer di Pasar Puri Baru oleh Imam Suroso pada 20 Maret. Anggota Komisi IX DPR RI itu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUP dr Kariadi dengan status PDP Covid-19 pada 27 Maret.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati Moch Noor Efendi mengaku bersyukur atas hasil tersebut. Dia mengapresiasi pemkab yang memfasilitasi pemeriksaan rapid test terhadap sembilan wartawan.
Lebih lanjut Efendi menjelaskan, saat ini siapa pun rentan terpapar Covid-19 sehingga perlu waspada. Menurutnya, virus korona (Covid-19) merupakan musuh bersama sehingga semua masyarakat tanpa terkecuali perlu bersama-sama ikut menanggulangi melalui peran masing-masing.
“Jangan lagi ada saling menyalahkan atau bahkan melakukan stigma terhadap mereka yang masuk ODP, PDP, dan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Saling membantu dan mengingatkan dengan bahasa menyejukkan akan lebih bijak di tengah kemerebakan wabah korona,” paparnya.
Selain itu, dia mengajak wartawan di Pati, terutama anggota PWI Pati untuk tetap waspada dan menjaga diri. Sekaligus mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan, menjaga jarak sosial (social distancing), dan berdiam di rumah dengan menerapkan work from home.
“Jika memang ada keperluan atau liputan mendesak yang mengharuskan turun ke lapangan, maka pastikan memakai alat pelindung diri memadai,” lanjutnya.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Imam Suroso meninggal dunia di RSUP dr Kariadi Semarang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 pada 27 Maret. Legislator asal Pati itu menjalani perawatan di RSUP Kariadi sejak 22 Maret.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Mbah Roso itu sempat melakukan sejumlah aktivitas, di antaranya senam bersama dengan warga Kampung Saliyan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati Kota dan bakti sosial pembagian masker dan hand sanitizer di Pasar Puri Baru pada 20 Maret. Selain itu, pada 12 Maret Mbah Roso juga menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis di Desa Tegalombo, Kecamatan Dukuhseti.(SRM)