PATI, suaramuria.com – Keluarga Tut Wuri Handayani Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Gabus memiliki cara unik dalam memperingati momen hari ibu yang jatuh di bulan Desember ini. Mereka mengajak para ibu-ibu untuk bercerita.
Kegiatan bercerita memang kerap kali dilakukan oleh kaum hawa untuk mengantarkan tidur putra-putrinya di jaman dahulu. Lewat dongeng dan cerita itu selalu disisipi pesan moral. Hal itulah yang coba dibangkitkan lewat kegiatan tersebut. Menguatkan pendidikan karakter lewat cerita.
BACA JUGA : Nelayan Pati Lelang Ikan Non Tunai Pakai SIPIPA
Terlebih para pesertanya juga merupakan guru. Sehingga tekhnik bercerita juga penting dimiliki untuk proses pembelajaran maupun dikembangkan di sekolahnya masing-masing. Hal tersebut juga selaras dengan kurikulum 2013 yang mengajarkan pendidikan karakter.
“Kami memang sengaja memilih lomba bercerita dengan tujuan mengembangkan literasi di sekolah sesuai kurikulum 2013. Yakni melatih siswa untuk terampil berbahasa terutama dalam bercerita,”imbuhnya.
Terlebih dalam lomba bercerita itu mereka memilih babad atau sejarah Pati. Diharapkan dengan kegiatan seperti itu mereka bisa mengajarkan sejarah kabupaten Pati kepada siswa maupun putra-putrinya.
“Karena di Pati cukup kaya akan cerita sejarah. Tentu penting agar generasi muda memahaminya,”imbuhnya.
Naomi Srimurwatiningsih, ketua panitia kegiatan itu menambahkan, kegiatan tersebut memang digelar sebagai peringatan ke 91 hari Ibu. Selain lomba bercerita mereka juga menggelar parade menyanyi dari setiap sekolah dasar.
“Uniknya dalam menyanyi mereka diminta membawakan lagu bertemakan ayah. Jadi seimbang di momen hari ibu juga turut menghormati peran ayah,”tambahnya.
Tercatat ada 225 undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut. Selain dari keluarga besar Tut Wuri Handayani Gabus juga datang perwakilan pengawas sekolah, ketua PGRI. Keunikan lain dominasi tamu undangan dari kaum ibu yang mengenakan pakaian adat khas Pati.
“Kami meyakini, peran ibu dengan sumber daya manusia yang handal dapat mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera melalui revolusi mental,”tambahnya. (SRM)