Tolak Depo Gas di Luar Desa
REMBANG, suaramuria.com – Warga Desa Krikilan Kecamatan Sumber bersikukuh menolak depo gas dari sumur gas Desa Krikilan dibangun di luar desa. Warga menegaskan tetap mempertahankan depo gas dibangun di Krikilan.
Pernyataan sikap itu disampaikan sejumlah perwakilan warga saat pertemuan dengan Bupati Rembang H Abdul Hafidz, Kapolres Rembang Dolly A Primanto, Dandim 0720 / Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto, Sekretaris Daerah Subakti, sejumlah pejabat Pemkab Rembang dan PT Bahtera Andalan Gas (BAND) di Pasar Desa Krikilan Kamis (2/1).
Ngarju, perwakilan Karangtaruna Desa Krikilan menegaskan warga sudah bertekad bulat mempertahankan depo gas berada di Desa Krikilan. ”Apapun yang terjadi, tidak boleh berada di luar Desa Krikilan. Warga mempertahankan prinsip ini sampai titik darah penghabisan,” jelas dia.
Sutoyo, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Krikilan mengatakan warga menolak depo stasiun gas dibangun di luar Desa Krikilan karena sudah merasakan susah payah saat eksplorasi gas berlangsung. Dia menegaskan warga berharap Bupati Rembang tidak mengeluarkan ijin pembangunan depo gas sebelum warga Desa Krikilan kondusif. ”Kami hanya orang desa. Saya tangisi agar tetap disini. Kalau terus otot-ototan, tidak akan selsai. Tapi kalau pakai hati nurani dan mengerti tangisan warga, saya yakin tidak akan terjadi penolakan semacam ini,” tegas dia.
Kepala Desa Krikilan, Sukirno mengatakan warga tidak mempermasalahkan mengenai pembagian CSR perusahaan. Dia menyebut hal itu bisa dibicarakan. Namun mengenai depo gas, pihaknya meminta untuk berada di Desa Krikilan. ”
Warga saya bilang CSR pikir mburi. Yang penting depo gas tetap di Krikilan. Jane ya rodo bodo, tapi yo ono benere, lha wong sumur gas ning kene,” kata dia.
Perwakilan BAND, Ari Gudadi menerangkan pihaknya sebenarnya senang apabila depo di Desa Krikilan. Namun, dia mengatakan saat mencari lahan, lahan di Desa Krikilan tidak sesuai dengan peruntukan. ”Kami senang seandainya depo gas di sini. Karena lebih dekat lebih bagus. Tapi karena lahan tidak sesuai peruntukan, kami terpaksa ke luar desa,” tegas dia.
Apabila depo di luar Desa Krikilan, dia mengatakan tidak akan meninggalkan warga. ”Kalau ada yang punya katering, kost atau kontrakan bisa tetap kerjasama dengan kami. Kami tidak akan meninggalkan warga,” jelas dia.
Terbentur Regulasi
Bupati Rembang H Abdul Hafidz awalnya mengatakan sudah berusaha untuk mencarikan lahan di Desa Krikilan. Namun dia mengaku terbentur dengan regulasi yang menyebutkan lahan tersebut tidak sesuai peruntukan di Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Lahan di Desa Krikilan yang ditawarkan warga sendiri merupakan lahan pertanian. Setelah didesak terus oleh pertanyaan dan pernyataan warga yang hadir dalam pertemuan itu, bupati merendah dan meminta warga untuk mencari lahan di Desa Krikilan yang sesuai peruntukan untuk pembangunan depo gas. ”Saya kasih waktu dua hari untuk mencari lahan yang sesuai peruntukan. Nanti secepatnya akan kami bahas. Karena untuk pengusulan lahan itu butuh penetapan hingga ke pusat,” tandas dia.
Warga akhirnya sepakat dengan pernyataan bupati itu. Warga kemudian mengantarkan perwakilan PT BAND ke timur desa Krikilan. Pertemuan yang berlangsung hangat itu akhirnya berakhir sekitar pukul 13:30. ()